TIMES SUBANG, BANDUNG – Nama Shanda Aulia (21) mencuat di tengah ajang bergengsi Miss Hijab Jawa Barat 2025 dengan membawa satu misi penting yaitu kampanye Anti Seksualitas. 

Mahasiswi cantik S1 Ilmu Hukum dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) ini percaya, bahwa hukum bukan hanya soal aturan tetapi tentang perlindungan, keadilan, dan kesadaran.

“Sebagai mahasiswi hukum, saya ingin berperan dalam memperkuat penegakan hukum yang adil, terutama dalam hal perlindungan anak dan remaja dari bahaya penyimpangan seksual,” ujar Shanda kepada TIMES Indonesia, Kamis (22/5/2025).

Momen Shanda Aulia dalam kegiatan advokasi yang dijalankan. (FOTO: Shanda for TIMES Indonesia)

Berasal dari keluarga sederhana dan menjadi anak sulung dari dua bersaudara, perempuan kelahiran 26 Maret 2004 ini dikenal aktif dan penuh dengan raihan prestasi yang membanggakan. 

Mulai dari Juara Umum Model Hijab 2025, Ketua OSIS, hingga Juara 1 Atletik selama tiga tahun berturut-turut. Namun, Shanda merasa pencapaiannya tak cukup jika tidak membawa manfaat bagi masyarakat luas.

Mengubah Tantangan Menjadi Kesempatan

Dalam hal ini lebih lanjut Shanda menyadari bahwa mengangkat isu seksualitas dalam ajang kecantikan dan budaya seperti Miss Hijab bukan perkara mudah. 

"Ini isu sensitif, jadi saya harus pandai menyampaikan dengan cara yang edukatif dan tidak menyinggung pihak manapun,” kata Shanda yang memiliki hobi naik gunung dan menari sembari tersenyum manis.

Namun justru di sanalah tantangan berubah menjadi peluang. Ia melihat ajang ini sebagai sarana strategis untuk menyuarakan pentingnya edukasi seksual yang benar dan bertanggung jawab, terutama bagi remaja dan generasi muda.

“Sering kali, pelanggaran seksual terjadi karena minimnya pemahaman hukum dan kurangnya edukasi. Saya ingin mengubah hal itu dan mengusung beberapa program kampanye anti seksualitas bersama jejak kebaikan,” tambah pemilik akun media sosial Instagram @shandauli.a tersebut.

Ajakan untuk Perempuan Indonesia

Lebih jauh Shanda juga mengajak generasi muda, khususnya kaum perempuan, untuk berani bersuara dan peduli terhadap isu sosial. Menurutnya, perubahan besar dimulai dari kesadaran kecil.

“Yuk kita bangun kesadaran bersama, saling mendukung, dan berani mengambil peran aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan adil,” serunya dengan penuh semangat.

Lantas dirinya juga menekankan perihal pentingnya menjaga kehormatan diri melalui hijab dan perilaku. “Karena matahari tidak kehilangan keindahannya saat tertutup awan. Begitu pula dengan perempuan yang tetap bersinar saat mengenakan hijab,” tutup Shanda dengan nada penuh percaya diri. (*)