TIMES SUBANG, JAKARTA – Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mengungkap skandal pemalsuan dokumen yang melibatkan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia. Dalam laporan resmi Komite Disiplin yang dirilis Senin (6/10/2025), FIFA menyebut Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengubah data tempat lahir kakek-nenek para pemain naturalisasi agar seolah-olah berasal dari Malaysia.
Dalam laporan tersebut, FIFA menulis: “FAM dan para pemain gagal menunjukkan tingkat kehati-hatian yang semestinya.”
FIFA memperoleh akta kelahiran asli dari lembaga catatan sipil luar negeri dan menemukan seluruh dokumen yang diserahkan FAM telah dimanipulasi.
Beberapa contoh perubahan mencolok seperti María Belen Martín, diubah dari Santa Cruz de la Palma, Spanyol menjadi Melaka, Malaysia. Kemudian Carlos Fernandez, dari Santa Fe, Argentina menjadi Penang, Malaysia, dan Omar Holgado Gardon, dari Buenos Aires, Argentina menjadi George Town, Malaysia.
FIFA menilai hal ini sebagai indikasi bahwa proses validasi pemerintah Malaysia tidak didasarkan pada dokumen resmi, sekaligus mempertanyakan ketelitian FAM dalam melakukan verifikasi.
FAM berupaya membela diri dengan alasan telah bertindak hati-hati dan beritikad baik. Namun, pembelaan itu ditolak mentah-mentah oleh FIFA.
Menurut FIFA, jika mereka dapat dengan mudah memperoleh akta kelahiran asli dari luar negeri, maka klaim FAM telah melakukan pemeriksaan yang memadai jelas tidak berdasar. Terlebih lagi, FAM mengakui pernah mendapat peringatan dari lembaga eksternal, tetapi tidak menindaklanjutinya dengan verifikasi independen.
Investigasi semakin kuat setelah Jabatan Pendaftaran Negara (JPN) Malaysia mengakui tidak pernah menerima dokumen asli dan hanya mengeluarkan salinan berdasarkan “informasi sekunder”.
Akibat pelanggaran tersebut, FIFA menjatuhkan sanksi berat kepada FAM berupa denda 350.000 franc Swiss (sekitar Rp6,5 miliar) dan larangan bermain selama 12 bulan bagi tujuh pemain yang terlibat. Tujuh pemain tersebut adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garcés, Rodrigo Julián Holgado, Imanol Javier Machuca, João Vitor Brandão Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
FIFA menegaskan tindakan ini bukan sekadar kesalahan administratif, melainkan bentuk kecurangan yang mencederai prinsip kejujuran dan sportivitas sepak bola. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: FIFA Temukan Bukti Malaysia Manipulasi Akta Kelahiran 7 Pemain Naturalisasi
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |